Darmawisata ke Tanah Karo
oleh siswa kelas PYP 5/6
Pada tanggal 18 Maret, siswa SD kelas lima dan enam melakukan darmawisata ke dataran tinggi untuk mengunjungi sebuah tempat bernama Madu Efi dan belajar bagaimana mereka menggunakan tanah untuk menjadikan tempat yang aman untuk lebah dan aneka tanaman serta ternak.
Madu Efi dibangun pada tahun 2014 oleh seorang pemuda bernama Felix Zuihendri PhD. Sebelum Madu Efi menjadi situs agriwisata, tempat ini memiliki peternakan sapi dan kebun jeruk. Felix Zuihendri pernah tinggal di Selandia Baru selama lebih dari 12 tahun, bekerja sebagai ilmuwan selama 5 tahun, dan 2 tahun bekerja sebagai Praktisi Hukum Intelektual. Felix terinspirasi oleh pengalamannya di Selandia Baru mengenai manfaat propolis. Nama Madu Efi sendiri diambil dari nama ibu dari Felix Zuihendri, Effy. Tenyata Madu Efi tadinya menghasilkan madu lebah, namun kini tidak lagi. Sebagai gantinya, mereka menghasilkan propolis! Jika Anda tidak tahu, keuntungan propolis termasuk menyembuhkan penyakit, menjaga kesehatan tetap stabil, dan memulihkan masalah kulit. Bahkan lebih lagi, Madu Efi membuat coklat yang isinya 90% propolis. Mereka bahkan membuat krim dari propolis untuk mengatasi masalah kulit. Kini mencari krim propolis tidak lagi sukar, Anda bisa menemukannya di Madu Efi.
Madu Efi adalah tempat yang tenang di kawasan pegunungan yang cukup sejuk untuk lebah trigona hidup. Mereka juga memiliki kawanan domba, kuda, anjing (salah satunya bernama Covid!), kalkun, kelinci, dan sepasang merak.
Mereka memiliki kabin glamping. Mereka bahkan memiliki area piknik yang luas seperti tenda kayu yang besar!
Lebah menghasilkan madu. Ini benar, namun tahukah Anda bahwa mereka juga menghasilkan propolis? Propolis dibuat dari getah,
Bees make honey. This is true, but did you know they also produce propolis? Propolis terbuat dari getah, lilin, dan enzim lebah. Lebah pertama-tama mengumpulkan resin dari pohon. Kemudian, lebah membawa resin tersebut dengan benda seperti keranjang yang mereka gunakan untuk menampung serbuk sari yang ada di kaki belakangnya. Kemudian, mereka mencampur resin dengan lilin dan enzim lebah.
Pro berarti untuk, atau di depan, dan polis berarti kota. Jadi, seperti namanya, lebah menggunakan propolis untuk melindungi sarangnya. Propolis melindungi sarang lebah dengan menutup celah dan lubang kecil serta membuat dinding bagian dalam lebih halus. Propolis juga membantu dengan menghalangi hewan lain seperti ular dan kadal memasuki sarang. Cara lain propolis melindungi sarang adalah dengan menghalangi hujan dan angin kencang memasuki sarang.
Beberapa fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui tentang lebah adalah:
- Lebah dapat hidup sekitar 22 hari
- Ada lebah yang tidak menyengat di Madu Efi dan mereka disebut lebah trigona.
- Beberapa predator lebah adalah semut, tawon, dan beruang, tetapi di Madu Efi tidak ada beruang.
- Ternyata, lebah dan tawon tidak berteman dan mereka saling membenci!
- Lebah tidak suka bersosialisasi dengan hewan lain.
- Ratu lebah dapat bertelur 2.500 butir per hari!
- Racun lebah dapat membunuh beberapa hewan, tetapi tidak dengan lebah di Madu Efi.
- Anda mungkin berpikir bahwa lebah membenci manusia…. Ini fakta yang bagus, sebenarnya tidak.
- Tidak ada lebah yang tidak memiliki ratu.
- Jika ratu tidak mati pada waktu yang tepat, lebah lain harus memusnahkan ratu.