Eksplorasi Pertumbuhan dan Kemandirian dalam Unit Inkuiri: “Who We Are” (Siapa Kita)
Oleh: Ms. Leli Katarina Ginting (Ms. Kathy), Guru Kindergarten 1–3
Para siswa TK Medan Independent School telah mempelajari Unit Inkuiri yang menarik bertema “Who We Are”. Gagasan Utamanya, “Ketika seseorang tumbuh dan berkembang, mereka belajar melakukan lebih banyak hal secara mandiri” menjadi panduan bagi para siswa muda kami untuk mengeksplorasi bagaimana mereka telah tumbuh, berubah, dan menjadi semakin mandiri.
Sepanjang proses inkuiri ini, para siswa diajak berpikir lebih dalam melalui pertanyaan-pertanyaan pemantik seperti:
- Seperti apa penampilanmu?
- Apa persamaan dan perbedaan antara kamu dan teman-temanmu?
- Apa saja bagian tubuhmu, dan apa yang bisa kamu lakukan dengan bagian-bagian itu?
- Seperti apa dirimu saat kamu baru lahir? Bagaimana dirimu sekarang?
- Apa saja yang bisa kamu lakukan sendiri?
- Bagaimana kamu belajar melakukan hal-hal baru?
Untuk memulai perjalanan ini, para siswa mengikuti kegiatan pemantik kreatif— yaitu membuat potret diri berukuran nyata. Setiap siswa mengambar bentuk tubuhnya di atas kertas besar dan menambahkan detail unik seperti rambut, mata, pakaian, serta ciri khas lainnya. Kegiatan seni ini membantu mereka belajar tentang berbagai bagian tubuh sambil merayakan keunikan diri masing-masing dan menghargai keragaman di dalam komunitas kelas.
Melalui kegiatan bermakna ini, siswa mengembangkan berbagai keterampilan transdisipliner. Mereka belajar mengenali dan menyebutkan bagian tubuh, melatih koordinasi motorik halus dan kasar saat menelusuri, memotong, serta melukis, dan mengekspresikan kreativitas melalui pilihan warna dan desain. Mereka juga mengembangkan kemampuan berbahasa dengan menggunakan kosakata deskriptif untuk berbicara tentang diri mereka, bekerja sama dengan baikt, dan membangun kepercayaan diri dalam mengekspresikan identitas diri mereka.
Dalam kelanjutan inkuiri, anak-anak membawa foto bayi mereka dari rumah dan berbagi cerita tentang masa kecil mereka.
Mereka membandingkan apa yang bisa mereka lakukan saat bayi dengan kemampuan mereka sekarang, serta menemukan banyak cara di mana mereka telah tumbuh dan berkembang. Pengalaman reflektif ini membantu siswa memahami urutan peristiwa, mengembangkan bahasa perbandingan, dan meningkatkan kepercayaan diri mereka ketika berbicara di depan orang lain.
Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika beberapa orang tua membawa bayi mereka berkunjung ke kelas kami. Para siswa merasa penasaran dan antusias saat mengamati bayi, berdiskusi tentang apa yang dapat dilakukan bayi, dan merefleksikan bagaimana bayi sangat bergantung pada orang dewasa untuk dirawat. Pengalaman nyata ini membantu siswa menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan mereka sendiri dan memperdalam pemahaman tentang pertumbuhan serta kemandirian.
Sebagai guru, kami ingin menyampaikan apresiasi yang tulus kepada seluruh orang tua yang telah mendukung pengalaman belajar ini dengan mengirimkan foto bayi dan meluangkan waktu untuk berkunjung ke kelas kami bersama buah hati mereka. Keterlibatan orang tua membuat proses inkuiri menjadi hidup dan memberikan pengalaman belajar yang otentik serta berkesan bagi para siswa.
Melalui berbagai pengalaman yang menarik dan penuh makna ini, para siswa TK Medan Indepent School tidak hanya mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri dan orang lain. Mereka mulai menyadari bahwa tumbuh dan belajar adalah perjalanan seumur hidup—dan setiap hal baru yang dapat mereka lakukan sendiri merupakan perayaan atas siapa diri mereka yang sedang berkembang.
















