Uluran Tangan, Menyelamatkan Jiwa
Donor Darah PYP 5/6
Reporter: Siswa PYP 5/6
Pada hari Jumat, 10 Oktober, siswa PYP 5/6 Medan Independent School mengadakan kegiatan donor darah di kelas mereka. Kegiatan ini bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mendonorkan darah.
Kelas kami sedang mempelajari tentang sistem sel dalam tubuh manusia. Dalam unit ini, kami mengeksplorasi berbagai sistem dalam tubuh dan bagaimana semuanya bekerja bersama secara harmonis. Kami mempersiapkan kegiatan donor darah dengan membuat kartu ucapan terima kasih, meninjau rencana perawatan bagi pendonor, serta berusaha membuat ruang kelas senyaman mungkin. Kami juga menyiapkan makanan ringan dan minuman bagi para pendonor agar kadar gula darah mereka kembali normal setelah mendonorkan darah. Salah satu aktivitas yang paling menyenangkan bagi kami adalah kami memiliki kesempatan untuk melakukan tes darah untuk mengetahui tipe darah kami dan mengetahui tipe darah yang mana paling banyak dan yang paling langka.
Kami sangat beruntung karena banyak orang datang ke acara ini! Komunitas MIS yang terdiri dari staf, guru, teman, orang tua, bahkan orang di luar sekolah ikut berpartisipasi sebagai pendonor darah. Para pendonor ada yang merasa senang, ada juga yang sedikit gugup saat mendonorkan darah. Pendonor darah kali ini adalah orang dewasa dan satu siswa berusia 17 tahun.
Selama kegiatan berlangsung, hadir perawat, orang tua, dan petugas dari organisasi PMI. Siswa PYP 5/6 bertugas menyambut para tamu dan memberikan informasi tentang proses donor darah. Sebelum acara dimulai, para siswa menulis kartu ucapan terima kasih untuk para pendonor serta membuat catatan penghargaan di papan tulis, karena acara ini dilaksanakan di ruang kelas mereka sendiri.
Berikut beberapa hal menarik yang dikatakan para pendonor:
Pertanyaan: Apakah sakit saat mendonorkan darah?
Jawaban: Tidak, tidak sakit, tapi rasanya agak aneh. (Ibu Nicolas, Lisa)
Pertanyaan: Bagaimana perasaan Anda saat pertama kali mendonor?
Jawaban: Saya merasa senang karena tahu ini untuk tujuan yang baik. (Mr. Ryan)
Pertanyaan: Apakah sakit?
Jawaban: Tidak terlalu sakit, kamu harus coba suatu saat nanti! (Ibu Serene, Sri)
Pertanyaan: Apakah Anda merasa gugup?
Jawaban: Saya agak gugup sedikit. (Mr.G)
Pertanyaan: Apakah sakit?
Jawaban: Tidak, hanya terasa seperti dicubit kecil saja. (Ms.Suci)
Sebanyak 33 orang datang untuk mendonorkan darah, namun hanya 24 orang yang dapat melakukannya. Sebagian tidak bisa mendonor karena kadar zat besinya terlalu tinggi atau rendah, atau berat badannya belum mencukupi.
Satu hal menarik yang kami pelajari adalah bahwa satu pendonor darah dapat menyelamatkan hingga tiga nyawa! Akhirnya, kami merasa bangga telah bekerja sama sebagai tim dan belajar menjadi lebih sabar dan peduli.
Kesimpulannya, kami berharap para pendonor akan datang kembali di kegiatan berikutnya. Kami ingin memperbaiki kegiatan selanjutnya dengan mengundang lebih banyak keluarga dan teman, serta menyiapkan makanan ringan seperti cokelat, pisang, atau jus apel sebelum pendonor mendonorkan darahnya.
Kami berharap semua orang yang berpartisipasi menyadari bahwa dengan mendonorkan darah, mereka telah memberi orang lain kesempatan kedua untuk hidup dan kami harap mereka menikmati kegiatan ini.


















