Delegasi MUN ke South Korea
oleh Matthew Gaetano, Principal
Anggota delegasi Model United Nations (MUN) dari sekolah kami melakukan perjalanan ke Korea Selatan untuk mengikuti Yale MUN Korea XII Conference. Konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 400 delegasi dari sekolah-sekolah di lima benua, yang mewakili 33 kebangsaan. Para siswa terlibat dalam simulasi Komite PBB untuk mendiskusikan topik-topik khusus dan menciptakan resolusi untuk mengatasi berbagai isu global. Delegasi kami berpartisipasi dalam tiga komite yang berbeda: Komite PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan (UNCSD), Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), dan Program Pangan Dunia (WFP). Mereka bekerja pada beberapa isu, termasuk menciptakan tujuan pembangunan berkelanjutan baru untuk tahun 2045, melestarikan budaya makanan lokal yang penting, dan menyelesaikan masalah kelangkaan pangan akibat konflik dan perubahan iklim.
Setiap siswa diberi negara untuk diwakili sebelum konferensi. Mereka harus melakukan riset mendalam tentang topik yang diberikan dan memahami bagaimana isu tersebut berhubungan dengan negara yang mereka wakili. Selain itu, mereka belajar debat gaya parlementer dan menyusun pidato terkait topik secara spontan. Para siswa juga harus bekerja sama dengan negara lain untuk menyusun resolusi yang relevan dan menggunakan diplomasi untuk mendapatkan dukungan dari delegasi lain. Proses ini melibatkan pembentukan blok kerja dengan negara-negara lain serta negosiasi untuk mencapai resolusi akhir yang mendapat cukup suara untuk disahkan.
Sebagai pembimbing, saya diizinkan memasuki ruang komite dan menyaksikan siswa kami beraksi. Saya melihat sebagian besar dari mereka berpidato di depan komite, membentuk blok kerja selama waktu unmoderated caucus, dan aktif dalam diskusi. Ini adalah konferensi MUN pertama bagi semua delegasi kami, dan mereka belajar banyak dari pengalaman ini. Kami juga memiliki kesempatan untuk menghadiri Yale MUN Singapore Conference pada bulan Maret mendatang.
Menjelajahi Keindahan Seoul
Seperti kata pepatah, “All work and no play makes Jack a dull boy.” Kami tentu menemukan waktu untuk bersenang-senang di kota indah Seoul. Kami mengunjungi Hanok Bukchon Village dan Istana Gyeongbokgung, dua lokasi bersejarah yang memukau. Setelah itu, kami menjelajahi Museum Seni Modern dan Kontemporer Nasional, tempat kami menikmati patung modern, seni video, dan lukisan.
Tidak lengkap rasanya mengunjungi Seoul tanpa berbelanja. Kami mengunjungi Starfield Mall di Goyang serta kawasan Myeongdong dan Hongdae, tempat siswa membeli hadiah untuk keluarga dan teman. Sementara siswa berbelanja, saya menikmati makanan lokal dari kios-kios makanan yang luar biasa.
Perjalanan ini hanya berlangsung lima hari, tetapi kenangan yang tercipta akan bertahan seumur hidup.